Sinopsis Novel "Rumah Tanpa Jendela"
IDENTITAS BUKU :
Judul : Rumah Tanpa Jendela
Penulis : Asma Nadia
Penerbit : PT. Kompas Media Nusantara
Kota Terbit : JL. Palmerah Selatan 26-28
Jakarta10270
Tebal Halaman : 160 halaman termasuk tentang Penulis
KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur atas
kehadirat Allah SWT berkat dan rahmatnya saya bisa menyelesaikan tugas sinopsis
novel ini dengan semaksimal mungkin . Dengan adanya sinopsis novel ini saya
harap pembaca dapat mengetahui isi novel yang saya selesaikan dan menambah
wawasan bagi pembaca .Oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran para
pembaca agar sinopsis novel ini bisa lebih baik lagi .
Palembang
, September 2012
Penyusun
Sinopsis
“ Rumah Tanpa Jendela “
Rara
gadis kecil berusia 8 tahun , sangat ingin mempunyai jendela di rumahnya yang kecil berdinding tripleks bekas di
sebuah perkampungan kumuh tempat pemulung tinggal di menteng pulo , Jakarta .
Si Mbok, neneknya
Rara yang sakit - sakitan dan Bapaknya Raga yang berjulukan ikan hias dan
tukang sol sepatu , tidak cukup punya uang untuk membuat atau membeli bahkan hanya
selembar daun jendela dan kusennya saja . Rara juga mempunyai Bude , Asih , Ia
tidak tau kalau Budenya itu bekerja secara tidak halal ,Mbok dan Raga tidak
suka dengan pekerjaan Asih tersebut. Itu sebabnya , terutama Raga tidak suka
Asih tinggal bersama mereka.
Kondisi rumah mereka yang sudah
penuh sesak dengan berbagai barang bekas
juga menjadi kendala penempatan jendela di rumah tersebut.
Tapi Rara tetap merajut mimpinya ,
melalui imajinasi dan gambar - gambar rumah berjendela sederhana yang ia buat .
Ia hanya ingin melalui jendela , melihat burung-burung yang berkicau di pagi
hari , hujan yang turun atau sekedar menikmati sinar mentari pagi yang
menyentuh wajahnya.
Bersama teman - temannya sesama anak
pemulung ,sebelum ngamen atau ngojek payung jika hari sedang hujan , Rara
sekolah di tempat sederhana khususnya untuk anak jalanan .Bangunan sekolah
tersebut hanya berdinding tepas setinggi 1,5 meter dan beratap seng bekas . Bu
Alya satu -satunya pengajar sukarelawan disitu yang membimbing dan membina
anak- anak pemulung tersebut .
Di tempat lain , di perumahan mewah
Kota Jakarta adalah Aldo anak lelaki berusia 10 tahun yang sedikit terbelakang
mental ,merindukan seseorang teman di tengah keluarganya yang sibuk dengan
urusanya masing -masing . Ia anak bungsu dari pengusaha sukses, Pak Syahri dan
Nyonya Ratna .Kakak tertua Aldo , Adam berusia 23 tahun adalah seorang vokalis
sekaligus pemimpin dalam group bandnya . Sedangkan kakak keduanya Andini
,seorang gadis cantik berusia 17 yang agak malu mempunyai adik seperti Aldo .
Kehadiran Nenek Aisyah , Ibunya Pak
Syahri yang baru datang dari Medan dan kini menetap dirumah Pak Syahri, menjadi
penghiburan untuK Aldo .Nek Aisyah sangat menyayanginya .
Dalam suatu peristiwa di sanggar
lukis ,Aldo berkenalan dengan Rara yang saat itu tengah mengojek payung dan
terserempet mobil Aldo. Sejak itu mereka menjadi akrab ,bahkan Rara dan
beberapa anak pemulung lainnya jadi sering bermain ke rumah Aldo. Walau Nyonya
Ratna dan Andini agak terganggu dengan kehadiran teman-teman baru Aldo
tersebut, namun karena Pak Syahri mengizinkan, mereka tak bisa melarang Aldo.
Suatu hari Andini merayakan ultahnya
yang ke-17di gedung, ia mendapat kejutan berupa pertujukan tari dan nyanyi dari
Aldo, Nek Aisyah , Rara serta teman-teman pemulungnya. Bukannya senang,. Andini
marah besar karena ia merasa Aldo telah mempermalukannya di depan umum . Andini
tidak suka karena menurutnya semua orang jadi tahu kalau ia punya adik yang
cacat !
Sementara itu , di perkampungan
kumuh tempat Rara tinggal terjadi kebakaran yang mengakibatkan Si Mbok dan
Bapaknya koma .Rara sangat sedih, sebagian rumahnya sudah dimakan api .
Gara-gara ulah Andini, Aldo minggat
dari rumah .Aldo merasa kecewa dengan sikap kakaknya yang terang- terangan
merasa malu memiliki adik seperti dirinya . Aldo kabur ke rumah sakit . Tapi karena
Aldo melihat Abangnya Adam mencarinya hingga ke rumah sakit , Aldo akhirnya pergi
dari rumah sakit di temani Rara . Rara yang bingung atas sikap Aldo tanpa sadar
malah ikut menemani Aldo kabur. Semuanya sibuk mencari , mereka semakin bingung
mencari Aldo karena Rara juga tidak ada di ruamah sakit.
Aldo tetap tidak mau pulang walau Rara
sudah berusaha membujuknya . Hari semakin larut dan turun,
mereka kelaparan . Aldo dan Rara mengojek payung untuk membeli makanan .Sampai
Rara mengajak Aldo ke Sanggar Lukis .Saat
penjaga sanggarnya mengetahui kalau Aldo dan Rara berada disana ,Ia langsung
menelpon orang rumahnya Aldo .Saat mereka tahu Aldo dan Rara berada disana
mereka langsung menjenguk Aldo dan Rara .Aldo menggambar orang -orang ,tetapi
Aldo hanya menggambar Rara,dirinya, Nenek , Bik Siti dan Mas Tarjo (kedua pembantunya).Saat penjaga
sanggar (Mas Teddy) memperhatikan Aldo, ia bertanya “kenapa keluarga lainnya
tidak gambar ?”. “ Aldo hanya berkata
yang lain sibuk .”
Setibanya keluarga Aldo di sanggar,
saat melihat Aldo Nenek langsung memeluk Aldo , di susul dengan Nyonya Ratna dan
Andini dengan rasa bersalah .Setibanya Aldo kembali kekeluarganya dan Rara
kembali ke rumah sakit ternyata ayah Rara telah meninggal Dunia
dan neneknya telah siuman .Karena
Rara dan Neneknya tidak ada tempat tinggal Ayah Aldo menyuruh mereka tinggal di
sebuah Villa milik keluarga Aldo ,Rara danTeman- teman pemulungnya pun di
sekolahkan. Sekali -kali Aldo bermain kesana
, sekarang Rara telah mengubur impianya untuk mempunyai jendela , karena di
Villa tersebut banyak sekali jendela dan
dapat memandangi linkungan sekitar yang Indah, ketika Bude Asih tau kalau Ayah
Rara telah meninggal ia memutuskan untuk berhenti bekerja sebagai PSK dan menemani Rara, juga Si Mbok untuk tinggal di
Villa.
Tujuan membuat sinopsis :
Saya telah
menonton film ” Rumah Tanpa Jendela” ini, ternya film ini sangat bagus. Jadi
ketika Saya mengetahui bahwa ada novelnya saya jadi tertarik untuk membuat
sinopsisnya. Karena didalam novel ini terdapat makna hidup yang sangat besar.
Unsur Instrinsik
Tema :
Impian
Seorang Anak yang ingin mempunyai sebuah jendela di rumahnya.
Karakter Pemain :
Rara :
Anak perempuan
usia 8 tahun, berwajah manis dengan kulit tidak terlalu putih dan ramah ke
semua orang . Ia tinggal di perkampungan kumuh dengan tumpukan sampah para
pemulung di sekitarnya bersama si Mbok, dan suka beryanyi . Rara memimpikan
memiliki jendela yang indah di rumahnya yang sempit tersebut.
Aldo :
Anak lelaki usia
10 tahun , putra ketiga keluarga Pak Syahri seseorang pengusaha yang kaya raya
.Aldo menderita autis yang tidak terlalu parah namun membuat ia kesulitan dalam
berbicara dan tanpa sadar sering melakukan gerakan yang agak aneh .Pola
pikirnya tetap normal Aldo anak yang baik hati dan tidak sombong
Nenek Aisyah :
Wanita paruh baya
berusia 65 tahun . Berdandan sederhana walaupun sebenarnya Ia cukup kaya karena
Nek Aisyah dan Suaminya memiliki kebon sawit di Medan . Sejak suaminya
meninggal ,kebon sawit di jual dan Ia tinggal di Jakarta bersama Anaknya (Pak
Syahri ) . Kalau berbicara logat Medannya sangat kental Ia peduli terhadap
lingkungannya .Aldo adalah Cucu kesayangannya .
Pak Syahri :
Anak
lelaki satu -satunya Nek Aisyah, usia 47 tahun seseorang pengusaha kaya raya
yang sibuk dengan bisnisnya . Ia mempunyai Isteri bernama Nyonya Ratna dan
memiliki 3 orang anak. Adam , Andini & Aldo . Walaupun sudah lama di
Jakarta logat Medannya masih tetap kelihatan . Pak Syahri juga orang yang baik
hati . Ia sangat mencintai keluarganya .
Nyonya Ratna :
Isteri
Pak Syahri , 43 tahun. Dandananya seperti Ibu -Ibu socialite umumnya , mewah
dan bergaya. Ia bisnis perhiasan permata bersama teman -teman arisanya .Ia
sebenarnya baik tapi karena sindiran Teman -temanya arisanya Ia jadi kurang
suka kepada Anak - anak pemulung yang sering bermain dirumahnya bersama Aldo .
Adam :
Cucu
tertua Nenek , Anak pertama Pak Syahri , tampan , usia 22 tahun , Ia baru tamat
D3 dan tidak melanjutkan kuliahnya karena lagi focus di group bandnya .Ia
vocalis dan suka menyanyikan lagu -lagu Rock . Adam baik hati dan cukup
perhatian pada keluarganya . Ia naksir Bu Alya , guru SD Rara.
Andini :
Anak
kedua Pak Syahri , cantik , usia 17 tahun . Modern layaknya remaja yang gaul
.Ia merasa malu mempunyai adik seperti Aldo yang dianggapnya cacat . Ia juga
tidak suka dengan Rara dan Teman- teman pemulungnya .Andini naksir Rio.
Si Mbok :
Janda
, usia 50 tahun yang menderita sakit TBC. Ia tinggal bersama anaknya ,Raga
(Bapaknya Rara ) dan cucunya Rara dirumah yang sempit di perkampungan kumuh .
Karena sering batuk -batuk maka tidak banyak yang ia bisa lakukan,Ia hanya
mengurus rumah dan putranya juga Rara yang sangat di sayanginya .
Raga :
Bapaknya
Rara ,simpatik , Duda usia 30 tahun yang bekerja sebagai tukang sol sepatu dan
berjualan ikan hias .Ia baik dan sangat menyayangi Rara dan Si Mboknya .Ia
berusaha mewujudkan keinginan Rara memiliki jendela tapi Ia tidak mampu karena
belum cukup mempunyai uang untuk membeli kusen jendela .Raga tidak menyukai
Asih , adiknya yang bekerja sebagai seorang PSK .
Asih :
Adik
Raga , Budenya Rara , cantik ,perempuan usia 28 tahun ,dandanannya agak menor
,Ia simpanan Oom - Oom ,Rara tidak mengetahui pekerjan Budenya, itu sebabnya Ia
heran kenapa Bapaknya sangat tidak menyukai Bude Asih.Sementara Si Mbok pasrah
melihat kondisi ini .
Ibu Alya :
Guru
sekolah singgah tempat Rara dan Teman- temannya belajar, cantik , berjilbab ,usia
22 tahun. Ditengah kesibukan Kuliahnya Ia menyempatkan waktu untuk menjadi
voluntir dari sebuah Yayasan dengan mengajar Anak -anak pemulung .Ia ramah dan
baik hati.
Teman - teman Rara :
Berbagai
karakter Anak - anak pemulung yang menjadi Teman Rara disekolah Sanggah ,mereka
bersahabat walau kadang ada sedikit pertengkaran diantara mereka .Kesebelas
Teman Rara in iyaitu : Adhwarana , Aldy , Nurul ,Dava ,Akbar ,Salma ,Feby
,Dinda ,Amanda ,Fazhar,
Boim:
Lelaki usia 12 tahun , teman Rara
sesama pengojek payung . Sikapnya agak kasar .
Alfi :
Teman
sekolah Andini , cewek cantik usia17
tahun, tanpa sadar Ia kadang memprovokasi Andini perihal Aldo yang agak cacat.
Ade :
Teman
Sekolah Andini , cewek cantik usia 17 tahun ,Ia lebih sabar dan selalu
mengingatkan Alfi akan sikapnya tersebut .
Rio :
Pacar
Andini ,Cowok keren usia 20 tahun .Ia baik dan mempunyai kembaran yang cacat
mental juga .
Roy :
Kembaran
Rio ,tapi tidak identik ,sehingga wajahnya tidak mirip Rio ,usia 20 tahun .Ia
cacat mental .
Deni :
Tunangan
Bu Alya Lelaki keren usia 30 tahun .Ia tidak menyukai Bu Alya yang selalu sibuk
mengurusi anak - anak pemulung sehinggah mereka jarang bertemu.
Siti :
Pembantu di rumah Pak Syahri ,Wanita
usia 23 tahunan .Lucu dan baik .Ia istri Tarjo.
Tarjo :
Sopir keluarga Pak Syari ,Lelaki
usia 26 tahun .Lucu dan baik .
Pak Mamat :
Satpam keluarga Pak Syahri, Lelaki
usia 25 tahun,lucu,baik.
Teman Bisnis Nyonya
Ratna
(Ibu Inta, Ibu
Christin & Ibu Mina Djohar ) :
Para
Wanita berusia sekitar 40 tahun , berdandan ala Ibu - Ibu HIGH CLASS dan sibuk
dengan bisnis permata serta arisan.
Teddy :
Penjaga Sanggar Lukis ,Lelaki usia
30 tahun ,baik dan ramah .
Michael :
Guru lukis Aldo ,Lelaki usia 45
tahun ,baik dan ramah .
Eneng :
Penjaga warung di depan rumah Pak
Syahri , ceplas - ceplos .
Tukang foto keliling
:
Lelaki
usia 30 tahun , kedua tangannya cacat, tapi Ia bisa memfoto dengan baik .Ia
baik dan ramah .
Pedagang Asongan :
Lelaki usia 30 tahun , baik dan
ramah .
Orang gila :
Lelaki usia 30 tahun, sangar,
dandanannya kusam dan kotor .
Latar :
-Tempat : Di
Jakarta, Sebuah rumah sempit yang melewati gang sempit di suatu perkampungan,di Kota sebuah rumah besar ,
gedung , Rumah sakit .
-Waktu : Pagi hari ,Siang hari, Sore hari, Malam hari
.
-Suasana :
Dalam novel ini banyak menggambarkan suasana haru ,dan juga kebahagiaan .
Alur :
Di dalam novel ini
memakai alur maju .
Keunggulan Novel
-
Dalam hubungan organisasi novel ini ,hubungan
antara satu bagian dengan bagian yang lain harmonis dan dapat menimbulkan rasa
penasaran pembaca . Karena dalam pembacan isi novel tidak berbelit - belit .
-
Kita dapat mengetahui arti perjuangan hidup
dalam kemiskinan yang berbelit - belit , juga arti saling menghargai hidup .
Amanat Novel
-
Janganlah mudah menyerah dalam menjalani
hidup.
-
Janganlah mudah ,meremehkan Orang lain dari
Fisik dan derajat.
PENUTUP
Saya selaku penulis
sinopsis ini mohon maaf apa bila ada salah kata yang kurang berkenan .Saya
menyadari bahwa penyusunan sinopsis novel ini masih jauh dari sempurna . Oleh
karena itu saya memerlukan saran - saran dan kritik dari para pembaca demi
perbaikan sinopsis novel ini di masa mendatang.
Wassalamual’aikum WR.WB
. . .
BalasHapuskesimpulan nya
BalasHapusbuat rumusan masaalah nya ya ! pliase
BalasHapusinfonya bagus sekali, supaya rumah kita tahan terhadap gempa
BalasHapusDesain ruang tamu
Bisa d buatkan rangkumanx yg memakai daftar isi buku
BalasHapus